
Ketika mendengar kata anemia, kebanyakan orang langsung mengaitkannya dengan kekurangan zat besi. Padahal, anemia bukan hanya satu jenis. Ada berbagai macam anemia yang disebabkan oleh hal-hal lain selain defisiensi zat besi. Mengenali jenis-jenis anemia ini penting agar penanganannya tidak keliru.
PAFI CURUP (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) melalui para anggotanya yang terdiri dari tenaga farmasi profesional, aktif menyebarkan informasi kesehatan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, termasuk tentang topik anemia ini.
Apa Itu Anemia?
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin yang cukup. Hemoglobin sendiri adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika jumlahnya rendah, tubuh pun kekurangan oksigen sehingga menyebabkan gejala seperti lemas, pucat, sesak napas, atau jantung berdebar.
Meskipun anemia akibat kekurangan zat besi paling umum, ada jenis-jenis lain yang sering terabaikan dan memerlukan penanganan berbeda.
Jenis-Jenis Anemia Selain Defisiensi Zat Besi
Berikut ini adalah beberapa jenis anemia yang perlu diketahui masyarakat, dan menjadi fokus edukasi dari PAFI CURUP dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan:
1. Anemia Pernisiosa (Akibat Kekurangan Vitamin B12)
Anemia pernisiosa terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B12, nutrisi penting yang membantu produksi sel darah merah. Kekurangan ini bisa disebabkan oleh pola makan yang buruk, gangguan penyerapan di saluran cerna (seperti pada penderita gastritis atau penyakit autoimun), atau karena usia lanjut.
Gejala khasnya bisa berupa kelelahan, kesemutan di tangan dan kaki, kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan perubahan suasana hati.
2. Anemia karena Kekurangan Folat
Folat atau vitamin B9 juga penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangannya bisa menyebabkan anemia jenis ini. Wanita hamil sangat berisiko mengalami kekurangan folat, sehingga disarankan mengonsumsi suplemen sesuai anjuran tenaga kesehatan.
PAFI CURUP mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan, adalah cara terbaik mencegah kekurangan folat.
3. Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi cukup sel darah merah, putih, maupun trombosit. Ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, paparan bahan kimia beracun, atau kondisi autoimun.
Jenis anemia ini termasuk serius dan memerlukan pengobatan segera, mulai dari transfusi darah hingga transplantasi sumsum tulang.
4. Anemia Hemolitik
Pada anemia ini, sel darah merah hancur lebih cepat dari yang bisa diproduksi tubuh. Bisa disebabkan oleh kelainan genetik, infeksi, atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu.
Gejala yang muncul bisa mirip dengan jenis anemia lainnya, namun sering disertai kulit menguning (jaundice) dan pembesaran limpa.
5. Anemia karena Penyakit Kronis
Penyakit jangka panjang seperti gagal ginjal, lupus, kanker, atau infeksi kronis juga bisa menyebabkan anemia. Tubuh tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah karena gangguan proses fisiologis dalam tubuh.
PAFI CURUP mengedukasi bahwa penanganan anemia jenis ini harus disesuaikan dengan penyakit dasarnya, bukan hanya menambah suplemen.
Mengapa Penting Mengetahui Jenis Anemia?
Penanganan anemia tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika seseorang mengira ia kekurangan zat besi dan mengonsumsi suplemen, padahal jenis anemia yang diderita bukan itu, maka pengobatan bisa menjadi tidak efektif atau bahkan memperparah kondisi.
Melalui penyuluhan dan pelayanan kefarmasian, PAFI CURUP mengajak masyarakat untuk tidak melakukan diagnosa sendiri. Konsultasi ke tenaga medis dan pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk mengetahui jenis anemia secara akurat.
Peran Apoteker dalam Penanganan Anemia
Anggota PAFI berperan penting dalam memberikan informasi terkait suplemen yang tepat, dosis yang aman, dan efek samping yang mungkin timbul. Selain itu, apoteker juga dapat membantu mengenali interaksi obat yang bisa memengaruhi penyerapan vitamin seperti B12 dan folat.
Dengan edukasi yang tepat, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih langkah penanganan anemia yang sesuai.
Anemia bukan hanya soal kekurangan zat besi. Ada banyak jenis anemia lain yang memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang berbeda. PAFI CURUP mendorong masyarakat untuk mengenali gejala, melakukan pemeriksaan rutin, dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, terutama apoteker, sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu.
Dengan pengetahuan yang cukup dan bimbingan dari tenaga kesehatan profesional, termasuk anggota PAFI, masyarakat bisa lebih sehat dan terhindar dari penanganan anemia yang keliru.