
Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tanpa pandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Yang menjadi masalah utama, banyak orang tidak menyadari tanda-tanda awalnya. Bahkan, tidak jarang gejala awal kanker dianggap sebagai gangguan kesehatan ringan biasa, hingga akhirnya terlambat untuk ditangani.
pafi Curup (persatuan ahli farmasi indonesia) menekankan pentingnya mengenali gejala awal kanker sejak dini. Deteksi dini tidak hanya dapat menyelamatkan nyawa, tetapi juga meningkatkan peluang kesembuhan melalui penanganan yang lebih cepat dan tepat.
Nah, berikut ini adalah tiga gejala awal kanker yang sering diabaikan, padahal seharusnya menjadi tanda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
1. Penurunan Berat Badan Secara Drastis Tanpa Sebab Jelas
Banyak orang senang jika berat badan turun, apalagi tanpa diet atau olahraga. Tapi hati-hati, jika berat badan turun drastis—misalnya 5 kilogram atau lebih dalam waktu singkat tanpa alasan jelas—ini bisa menjadi tanda awal adanya kanker.
Menurut pafi, kondisi ini terjadi karena sel kanker mengubah cara tubuh menggunakan energi. Selain itu, kanker bisa memicu peradangan dan mempercepat metabolisme, yang menyebabkan tubuh membakar kalori lebih cepat dari biasanya.
Jenis kanker yang sering menunjukkan gejala ini antara lain kanker lambung, pankreas, paru-paru, dan kerongkongan. Jika berat badan Anda turun tanpa sebab yang jelas, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Kelelahan Berlebihan yang Tidak Hilang Meski Sudah Istirahat
Kelelahan adalah hal yang umum terjadi, apalagi jika Anda sibuk bekerja, kurang tidur, atau stres. Tapi jika rasa lelah terjadi terus-menerus, tak kunjung membaik walau sudah cukup tidur dan makan, maka ini bisa jadi tanda ada sesuatu yang salah di dalam tubuh.
pafi Curup menyebutkan bahwa kelelahan yang tidak wajar bisa terjadi karena tubuh bekerja keras melawan sel kanker. Selain itu, beberapa jenis kanker juga dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah kecil secara terus-menerus—seperti kanker usus besar atau lambung—yang membuat tubuh kekurangan energi.
Jangan anggap remeh rasa lelah yang terlalu sering datang tanpa sebab. Ini bisa menjadi peringatan awal dari kondisi serius, termasuk kanker.
3. Luka atau Benjolan yang Tak Kunjung Sembuh
Benjolan yang tidak hilang-hilang, apalagi makin membesar atau berubah bentuk, bisa menjadi gejala awal kanker. Hal yang sama berlaku untuk luka yang tidak kunjung sembuh, terutama di area mulut, kulit, atau alat kelamin.
Menurut pafi, benjolan bisa muncul karena pertumbuhan jaringan abnormal akibat sel kanker. Meskipun tidak semua benjolan bersifat ganas, penting untuk memeriksakannya ke dokter, terutama jika disertai dengan nyeri, perubahan warna kulit, atau keluarnya cairan yang tidak normal.
Kanker payudara, kanker kulit, dan kanker mulut sering menunjukkan tanda-tanda semacam ini. Maka dari itu, waspadailah perubahan apa pun yang terjadi pada tubuh Anda.
Mengapa Gejala Awal Kanker Sering Terabaikan?
Banyak orang menganggap gejala awal kanker sebagai masalah kesehatan biasa. Penurunan berat badan disambut sebagai hal positif. Kelelahan dianggap akibat kesibukan. Benjolan atau luka dibiarkan begitu saja karena dianggap tidak berbahaya.
pafi Curup menegaskan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat tentang gejala kanker menjadi penyebab keterlambatan diagnosis. Padahal, semakin dini kanker ditemukan, semakin besar pula peluang untuk sembuh.
Selain itu, rasa takut dan enggan memeriksakan diri juga menjadi penghambat. Banyak yang khawatir hasil pemeriksaan justru menunjukkan hal yang buruk, sehingga memilih untuk diam. Namun, justru dengan mengetahui sejak awal, kita bisa lebih siap menghadapi dan mengatasinya.
Peran PAFI dalam Edukasi dan Pencegahan Kanker
Sebagai bagian dari persatuan ahli farmasi indonesia, pafi Curup aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Salah satu fokus utama pafi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kronis seperti kanker.
Melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan, seminar, dan pemeriksaan kesehatan gratis, pafi membantu masyarakat mengenali tanda-tanda penyakit sejak dini. Apoteker yang tergabung dalam pafi juga memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang penggunaan obat, gaya hidup sehat, serta pentingnya deteksi dini.
pafi juga mendorong masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan. Deteksi dini adalah langkah pertama menuju penanganan yang lebih efektif.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas selama lebih dari dua minggu, sebaiknya jangan tunda untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Apalagi jika gejala muncul bersamaan, atau Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker.
Tidak semua gejala berarti Anda terkena kanker. Namun, dengan memastikan lebih awal, Anda bisa merasa lebih tenang dan mengetahui langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Kanker bisa menyerang secara diam-diam. Gejalanya sering tidak spesifik dan dianggap remeh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih mengenali tubuh sendiri dan tidak mengabaikan tanda-tanda awalnya.
pafi Curup (persatuan ahli farmasi indonesia) mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri. Jangan menunggu sampai terlambat. Mulailah dengan mengenali gejala awal, periksa secara berkala, dan jalani hidup sehat.